Beredar pesan berantai di media sosial dan grup WhatsApp yang menyebut polisi akan membiarkan aksi unjuk rasa ricuh di Palu. Pesan itu juga mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah karena polisi disebut tidak akan menghalangi massa yang anarkis di Gedung DPRD.
Berikut salah satu isi pesan berantai yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp.
“hari Senin ckp dirumah Krn hari Senin akan demo besar dipalu jaga keluarga utamanya jln samratulangi dan Jl. Hasanuddin (Taman GOR)..polisi kemungkinan JK SDH ada yg anarkis digedung DPRD polisi akan pulang dan membiarkan Krn polisi TDK ingin ada lagi konflik dgn masyarakat yg akhirnya digoreng kesana kemari”
Lalu, benarkah Polisi akan membiarkan demo ricuh itu di Palu?

Disinformasi
HASIL CEK FAKTA
Polisi Daerah Sulawesi Tengah menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng, AKBP Sugeng Lestari, menjelaskan polisi tidak pernah mengeluarkan pernyataan akan diam bila terjadi kericuhan.
Polri memastikan tetap menjalankan tugas sesuai Undang-Undang Penyampaian Pendapat di Muka Umum, yakni melindungi peserta aksi, menjaga ketertiban, serta mengamankan lokasi dan rute aksi.
Presiden bahkan telah menginstruksikan Kapolri dan Panglima TNI untuk mengambil langkah tegas jika aksi berubah anarkis.
Polda Sulteng juga mengingatkan untuk mewaspadai pihak luar yang berpotensi melakukan provokasi dan bisa menunggangi aksi sehingga berujung pada kerusuhan.
KESIMPULAN
Klaim bahwa polisi akan membiarkan aksi demo ricuh di Palu tidak benar. Informasi tersebut masuk kategori disinformasi. Polda Sulteng menegaskan pengamanan tetap dilakukan profesional, terukur, dan sesuai aturan hukum yang berlaku.
TIM CEK FAKTA PALU POSO.ID
PaluPoso.id salah satu media siber yang tergabung dalam koalisi CekFakta.com. CekFakta.com adalah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).