Telkom Regional 5 kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan wirausaha di kawasan timur Indonesia. Melalui program Just on Indibiz Insight, perusahaan pelat merah ini menggelar pelatihan bertajuk “Parfumpreneur: Peluang Emas di Bisnis Parfum”, yang berlangsung di Business Solution Space (BSS) Telkom Regional 5, Makassar, Senin, 30 Juni 2025.
Program ini menyasar masyarakat umum, terutama pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan komunitas kreatif lokal. Tujuannya sederhana tapi strategis. Membuka wawasan dan memberikan keterampilan praktis dalam merintis bisnis parfum sektor industri yang kian menjanjikan namun belum banyak digarap secara serius di Indonesia bagian timur.
Hadir sebagai narasumber utama, Raoda A, Co-founder O & Co. Class, membagikan pengalaman merintis bisnis parfum dari nol. Mulai dari membedah potensi pasar, mengenal komposisi dasar parfum, hingga teknik meracik aroma khas yang memiliki daya jual.
“Bisnis parfum bukan hanya soal wangi, tapi bagaimana menjadikan aroma sebagai identitas dan nilai tambah produk lokal,” ujarnya.
Acara dibuka oleh Ismi Nur Adha Shabir, Leader Digital Marketing Operation Telkom Regional 5. Dalam pemaparannya, Ismi menekankan bahwa Indibiz Insight adalah bagian dari upaya Telkom memperkuat kolaborasi bersama pelaku UKM dan komunitas di wilayah Indonesia Timur.
“Kami ingin menjadikan Indibiz sebagai ruang tumbuh, belajar, dan berbagi inspirasi di sektor bisnis kreatif,” kata Ismi.
Antusiasme peserta terasa sepanjang kegiatan. Salah satunya datang dari Putri Arsidah, anggota Komunitas Enthusiast Parfum. Ia menyambut baik pelatihan tersebut.
“Terima kasih kepada Indibiz dan Telkom, acaranya sangat inspiratif. Saya jadi makin yakin untuk serius menekuni bisnis parfum,” ujar Putri.
Pelatihan tidak hanya berhenti di teori. Peserta juga diajak mengikuti sesi praktik langsung meracik parfum, sehingga menjadikan pembelajaran terasa konkret dan aplikatif.
Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, Telkom Regional 5 terus mendorong lahirnya pelaku usaha baru yang berani menciptakan produk bernilai tambah dari potensi lokal. Dari Makassar, aroma perubahan pun mulai ditebar. **
(ADV-PPID)