Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong masih menghadapi tantangan besar. PDRB Parigi Moutong per kapita tahun 2024 tercatat sebesar Rp 51,05 juta atas dasar harga berlaku dan Rp28,11 juta atas dasar harga konstan. Angka ini jauh tertinggal dari rata-rata Provinsi Sulawesi Tengah yang mencapai Rp120,75 juta. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kontribusi sektor-sektor produktif masih belum optimal dalam mendorong peningkatan pendapatan masyarakat.
Melalui Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029, pemerintah menempatkan penguatan ekonomi lokal sebagai prioritas. Program strategis mencakup pemetaan potensi UMKM, penyediaan pelatihan manajemen usaha, peningkatan akses pembiayaan, serta penguatan koperasi di tingkat kecamatan. Pemerintah juga akan mendorong pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan industri pengolahan yang dinilai mampu menciptakan nilai tambah lebih besar bagi masyarakat.
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, menekankan perlunya mendorong lahirnya pelaku usaha baru di tingkat desa.
“Kalau UMKM kuat, ekonomi daerah ikut bergerak. Kita harus fokus pada sektor yang dekat dengan rakyat,” ujarnya saat ditemui PaluPoso.id, Jumat (14/11/2025).
Menurutnya, peningkatan kapasitas SDM menjadi kunci untuk memperbesar kontribusi ekonomi masyarakat ke dalam struktur PDRB daerah.
Program inkubator usaha, rumah kemasan, dan pengembangan pasar digital juga akan diperkuat agar produk lokal dapat bersaing di pasar regional. Selain itu, pemerintah menargetkan pembentukan klaster komoditas unggulan di seluruh kecamatan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi berjalan merata.
Irwan menambahkan bahwa keberhasilan meningkatkan PDRB per kapita bergantung pada kolaborasi lintas sektor, termasuk dunia usaha dan pemerintah desa. Dengan strategi yang jelas, Parigi Moutong diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dalam lima tahun ke depan.
ADV-PPID








