Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 16 Nov 2025 16:25 WITA ·

Kematian Bayi Tinggi, Parigi Moutong Perkuat Layanan Ibu

badge-check

Redaksi


 Ilustrasi Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah ibu hamil dalam layanan antenatal care di puskesmas, sebagai bagian dari upaya mencegah kehamilan risiko tinggi. Foto: AI-PPID Perbesar

Ilustrasi Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah ibu hamil dalam layanan antenatal care di puskesmas, sebagai bagian dari upaya mencegah kehamilan risiko tinggi. Foto: AI-PPID

Kabupaten Parigi Moutong masih menghadapi tingginya angka kematian bayi meskipun terjadi penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, tercatat 59 kasus kematian bayi, turun dari 92 kasus pada tahun-tahun sebelumnya. Meskipun ada perbaikan, angka tersebut tetap menjadi yang tertinggi di Sulawesi Tengah dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

Melalui Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029, pemerintah menempatkan peningkatan layanan kesehatan ibu dan bayi sebagai prioritas strategis. Fokus intervensi diarahkan pada penanganan penyebab utama kematian bayi, seperti bayi berat lahir rendah (BBLR), prematuritas, asfiksia, serta infeksi pascapersalinan. Pemerintah juga memperkuat fasilitas kesehatan yang mampu memberikan layanan emergensi neonatal.

Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, mengatakan bahwa penurunan kematian bayi harus terus digenjot.

“Kita harus pastikan setiap ibu dan bayi mendapatkan pelayanan yang aman,” ujarnya saat ditemui PaluPoso.id, Sabtu (15/11/2025).

Menurutnya, akses layanan kesehatan di daerah terpencil dan kurangnya tenaga kesehatan terlatih masih menjadi tantangan besar.

Pemerintah merencanakan peningkatan kapasitas bidan dan tenaga kesehatan melalui pelatihan penanganan kegawatdaruratan neonatal. Sistem rujukan juga akan diperkuat agar penanganan bayi berisiko dapat dilakukan tepat waktu. Selain itu, kampanye kesehatan reproduksi, konseling gizi bagi ibu hamil, dan pencegahan pernikahan anak terus digalakkan untuk menekan kelahiran berisiko tinggi.

Irwan menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk puskesmas, dinas kesehatan, pemerintah desa, dan sektor pendidikan, agar penanganan kesehatan ibu dan bayi berjalan optimal di seluruh kecamatan. Dengan intervensi terukur ini, pemerintah berharap angka kematian bayi dapat terus ditekan hingga mencapai target nasional.

ADV-PPID

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Pemkab Parigi Moutong Intensifkan Edukasi Tunda Usia Perkawinan Remaja

16 November 2025 - 16:59 WITA

Pemateri berdiri di depan kelas memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada siswa SMA yang duduk berhadapan menghadap layar presentasi.

Stunting Turun, Parigi Moutong Percepat Intervensi Gizi Seribu

16 November 2025 - 16:49 WITA

Petugas kesehatan mengukur panjang badan seorang balita dengan alat antropometri, sementara ibu mendampingi anak dalam layanan posyandu.

Angka Kematian Ibu Menurun, Parigi Moutong Perkuat Layanan PONED PONEK

16 November 2025 - 16:13 WITA

Seorang perawat mempersiapkan layanan persalinan di ruang bersalin PONED dengan tempat tidur persalinan dan peralatan medis.

Indeks Perlindungan Anak Turun, Parigi Moutong Perkuat Perlindungan

15 November 2025 - 13:08 WITA

Ilustrasi anak-anak Parigi Moutong saat bermain di jam istirahat sekolah

Hestiwati Nanga Resmi Pimpin PMI Parigi Moutong

26 Oktober 2025 - 18:31 WITA

Hestiwati Nanga pimpin PMI Parigi Moutong periode 2025–2030 fokus pelayanan darah dan relawan kemanusiaan.

Bupati Parigi Moutong Buka Rakor Penurunan Stunting 2025

13 Oktober 2025 - 18:04 WITA

Penanganan Stunting Parigi Moutong 2025 terus digenjot.
Trending di Kesehatan