Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), Sulawesi Tengah (Sulteng), mulai melakukan kajian awal potensi sumber daya mineral di wilayahnya. Langkah ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Pemda Parmout dan Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Kajian tersebut diharapkan menjadi dasar penyusunan kebijakan pertambangan daerah yang berbasis ilmiah dan berkelanjutan.
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memastikan potensi sumber daya mineral di daerah benar-benar diketahui sebelum dilakukan aktivitas tambang oleh masyarakat.
“Selama ini kegiatan pertambangan masih bersifat tradisional dan belum didukung data ilmiah. Melalui kajian ini kita ingin mengetahui berapa besar cadangan mineral di Parimo dan apakah layak dieksploitasi secara ekonomi,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Tim dari Fakultas Geologi Unpad dijadwalkan tiba di Parigi Moutong pada Jumat (7/11), untuk melakukan penelitian tahap awal yang akan berlangsung selama satu pekan.
Pada tahap pertama, fokus kajian mencakup pemetaan potensi mineral di sejumlah titik guna memperoleh gambaran umum kandungan sumber daya alam daerah. Setelah itu, akan dilakukan dua tahap lanjutan, yakni penghitungan cadangan dan penilaian keekonomian sumber daya tersebut.
Menurut Irwan, hasil dari kajian awal ini akan menjadi pijakan penting bagi pemerintah daerah dalam menyusun arah kebijakan pengelolaan pertambangan rakyat yang lebih terarah dan berbasis data ilmiah.
“Kalau sudah ada data ilmiah, kita tidak lagi bicara kira-kira, tapi berdasarkan bukti. Ini penting supaya kebijakan yang diambil tepat, sesuai potensi daerah, dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tegasnya.
Ia menambahkan, kerja sama dengan Unpad diharapkan berlanjut hingga tahap ketiga agar hasil kajian benar-benar komprehensif dan dapat menjadi dasar kuat bagi kebijakan pertambangan daerah.
“Kalau tahap pertama ini berjalan baik, kami ingin kerja sama ini diteruskan sampai tahap akhir agar hasilnya utuh dan bisa menjadi rujukan strategis bagi pemerintah daerah,” ujar Irwan.
(ADV-PPID)








