Sebuah kantong plastik mencurigakan ditemukan seorang warga di belakang rumahnya di Desa Dolago Padang, Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Isinya mengejutkan, puluhan butir peluru berbagai jenis. Temuan itu langsung dilaporkan kepada aparat desa dan diteruskan ke kepolisian.
Penemuan terjadi pada Jumat, 25 April 2025, saat warga tersebut membongkar bekas kandang ayam yang sudah lama tak digunakan.
Tak lama setelah salat Jumat di Masjid Nurul Amin, Dusun IV Uemea, Kepala Dusun setempat melaporkan temuan itu kepada tim Da’i Polri yang hadir dalam kegiatan dakwah dan penyuluhan kamtibmas.
“Setelah menerima laporan, kami bersama Bhabinkamtibmas dan aparat desa menuju lokasi dan mengamankan amunisi tersebut,” kata AKP Basirun Laele, Kepala Subsatgas Humas Satgas IV Banops Madago Raya.
Jumlah amunisi yang ditemukan mencapai 87 butir. Rinciannya meliputi 71 peluru tajam kaliber 5,56 mm, 4 peluru karet kaliber 5,56 mm, 6 peluru revolver, 3 peluru AK-47, 3 peluru FN, dan 1 peluru jenis Stand Mention. Semuanya diserahkan sukarela ke Mapolsek Parigi.
Menurut AKP Basirun, sikap kooperatif warga menunjukkan efektivitas pendekatan persuasif lewat program Da’i Polri.
“Kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan mulai tumbuh. Ini capaian penting dalam operasi Madago Raya,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat lain yang mungkin masih menyimpan senjata atau amunisi untuk segera melaporkannya kepada aparat.
“Pencegahan dini jauh lebih baik daripada penindakan hukum di kemudian hari,” katanya.
Operasi Madago Raya sendiri merupakan upaya terpadu menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Sulawesi Tengah. **(Tim)