Menu

Mode Gelap

Peristiwa · 23 Jun 2025 20:30 WITA ·

Warga Bakar Puluhan Mesin Tambang Emas Ilegal di Parigi Moutong

badge-check

Redaksi


 Warga membakar salah satu kamp penambang emas ilegal di kawasan aliran Sungai Tada, Desa Oncone Raya, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Sabtu, 21 Juni 2025. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pencemaran lingkungan dan rusaknya sistem irigasi akibat aktivitas tambang tanpa izin. Foto: Istimewa Perbesar

Warga membakar salah satu kamp penambang emas ilegal di kawasan aliran Sungai Tada, Desa Oncone Raya, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Sabtu, 21 Juni 2025. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pencemaran lingkungan dan rusaknya sistem irigasi akibat aktivitas tambang tanpa izin. Foto: Istimewa

Ketegangan antara warga dan pelaku tambang emas ilegal di Desa Oncone Raya, Kecamatan Tinombo Selatan, Sulawesi Tengah, kembali memuncak. Tak puas dengan pembiaran yang berlarut, ratusan warga dari delapan desa turun tangan sendiri. Mereka menyisir aliran Sungai Tada, membongkar kamp-kamp tambang, dan membakar puluhan mesin dompeng.

Aksi berlangsung Sabtu, 21 Juni 2025, sebagai bentuk protes lanjutan terhadap maraknya pertambangan tanpa izin yang mencemari daerah irigasi utama petani setempat.

Warga bergerak sejak pagi, menyusuri jalur pegunungan menuju hulu sungai. Di lokasi, mereka menemukan dan menghancurkan sekitar 25 unit mesin jet.

“Kami tidak bisa diam lagi. Sungai tercemar, irigasi rusak, sawah-sawah gagal panen,” ujar Agung R. Lamakantja, Ketua Persatuan Rakyat Tani Tinombo Selatan (PRT2S), saat dihubungi pada Senin, 23 Juni 2025.

“Mesin langsung kami rusak dan bakar.” ujarnya.

Menurut Agung, ini bukan kali pertama warga menyuarakan penolakan. Berbagai aksi dan permintaan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum telah disampaikan. Namun, respons yang ditunggu tak kunjung datang.

“Warga kecewa. Kami sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi, tapi tambang tetap dibiarkan. Sekarang kami bergerak sendiri,” katanya.

Aksi penertiban ini dilakukan secara kolektif, melibatkan warga dari sejumlah desa seperti Oncone Raya, Kanan, dan Tada. Mereka menilai aktivitas tambang ilegal telah mengancam keberlangsungan hidup petani di kawasan selatan Parigi Moutong.

PRT2S mencatat, lebih dari 6.000 hektare lahan pertanian terdampak akibat pencemaran air dan rusaknya jaringan irigasi. Selain gagal panen, warga juga mulai mengalami kesulitan mengakses air bersih.

“Ini bukan sekadar soal lingkungan. Ini soal hak hidup,” tegas Agung.

Warga menegaskan, jika tak ada tindakan tegas dari aparat, mereka akan kembali melakukan penertiban tambang emas ilegal secara mandiri. Mereka juga mendesak proses hukum dijalankan terhadap para pelaku, termasuk pemodal dan pemilik alat berat yang selama ini bebas beroperasi di wilayah tanpa izin itu.

“Jangan tunggu semuanya rusak baru bertindak. Negara harus hadir,” pungkas Agung. **(TIM)

Artikel ini telah dibaca 124 kali

Baca Lainnya

Pemda Parigi Moutong Prioritaskan Penanganan Sungai Usai Banjir Rendam Lahan Pertanian

29 Juni 2025 - 20:01 WITA

Banjir Balinggi, Ratusan Hektare Sawah Terendam

27 Juni 2025 - 09:39 WITA

Seorang anak melintasi lahan pertanian yang tergenang banjir dan lumpur di Desa Balinggi Jati, Parigi Moutong, Kamis, 26 Juni 2025. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Tapiao setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

7 Korban Longsor di Parigi Moutong Ditemukan Meninggal Dunia

26 Juni 2025 - 10:08 WITA

Tim SAR gabungan mengevakuasi korban longsor Desa Tirtanagaya, Kabupaten Parigi Moutong ke ambulans. Operasi pencarian resmi ditutup setelah seluruh korban ditemukan.

Korban Keempat Longsor Tirtanagaya Ditemukan

25 Juni 2025 - 15:13 WITA

Petugas SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban longsor Tirtanagaya ke kendaraan operasional, Rabu, 25 Juni 2025.

Longsor di Parigi Moutong: 3 Tewas, 4 Masih Dicari

24 Juni 2025 - 18:45 WITA

Korban longsor di Parigi Moutong

Minibus Terjun ke Jurang Kebun Kopi, 1 Selamat

24 Juni 2025 - 14:08 WITA

Tim SAR Gabungan mengevakuasi Kasmad Larasa, korban kecelakaan minibus yang terjun ke jurang sedalam 110 meter di Desa Toboli, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Selasa, 24 Juni 2025. Korban selamat meski mengalami patah tulang.
Trending di Peristiwa