Menu

Mode Gelap

Tekno · 13 Sep 2025 13:13 WITA ·

Untad Sosialisasikan Alarm Banjir di Wera, Sigi

badge-check

Redaksi


 Sosialisasi sistem peringatan dini banjir di Desa Balumpewa, Sigi, bersama tim pengabdian Untad dan Kelompok Siaga Bencana. Foto: Istimewa Perbesar

Sosialisasi sistem peringatan dini banjir di Desa Balumpewa, Sigi, bersama tim pengabdian Untad dan Kelompok Siaga Bencana. Foto: Istimewa

Universitas Tadulako (Untad) memperkenalkan sistem peringatan dini banjir di kawasan wisata Air Terjun Wera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Sosialisasi berlangsung di Balai Desa Balumpewa, Rabu (10/9/2025), dengan melibatkan aparat desa, kelompok siaga bencana, dan masyarakat setempat.

Kegiatan ini dipimpin dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untad, Dr Mardi Lestari, bersama Deltha, S.Pd., M.Pd., serta Prof Unggul Wahyono dari Program Studi Fisika.

Prof Unggul merancang sistem berbasis Internet of Things (IoT) yang akan dipasang di lokasi wisata. Program tersebut merupakan bagian dari pengabdian masyarakat Untad dengan dukungan dana hibah Kemenristek-Dikti 2025.

Menurut Prof Unggul, sistem ini bekerja sederhana namun efektif. Setiap pengunjung yang masuk ke lokasi wisata akan memindai kode QR.

“Dengan begitu, mereka otomatis tergabung dalam grup Telegram Wera. Dari sana, pengunjung menerima informasi ketinggian air sungai secara berkala,” ujarnya.

Sensor yang dipasang di aliran sungai akan mengirim data kondisi air, yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu aman, waspada, dan siaga.

Informasi itu ditampilkan menggunakan tanda serupa lampu lalu lintas, dengan warna hijau berarti aman, kuning menandakan waspada, dan merah menunjukkan dilarang masuk.

Kelompok Siaga Bencana Desa Balumpewa dilibatkan dalam penentuan titik pemasangan sensor sekaligus menjaga perangkat agar berfungsi optimal.

“Peran masyarakat lokal sangat penting, sebab mereka yang paling dekat dengan kawasan ini,” kata Prof. Unggul.

Namun, kata Unggul, penerapan sistem ini menghadapi sejumlah tantangan. Sinyal telepon seluler di sepanjang aliran Sungai Wera lemah, sementara sumber listrik terbatas.

“Untuk sementara, perangkat menggunakan aki, power bank, dan penguat sinyal ponsel,” jelasnya.

Warga menyambut positif sistem teknologi yang digagas Untad ini. Mereka berharap teknologi tersebut dapat menghidupkan kembali sektor wisata Air Terjun Wera yang sempat lesu akibat beberapa kali terjadi banjir.

“Kalau sistem ini berjalan baik, orang tidak lagi takut berkunjung ke Wera,” kata Kepala Desa Balumpewa.

Meski demikian, sejumlah warga mengajukan pertanyaan kritis, seperti mengapa tidak menggunakan layanan SMS seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), atau aplikasi WhatsApp yang lebih umum dipakai masyarakat.

Untuk memastikan keberlanjutan program, Untad menyiapkan mahasiswa yang tinggal di desa sekitar agar dapat membantu perawatan sistem dan perbaikan kode perangkat bila terjadi kendala.

TIM

Artikel ini telah dibaca 106 kali

Baca Lainnya

Dari Mengajar ke Berkarya Digital: Telkom Regional 5 Dorong Transformasi Guru di Era Edutech

29 Juli 2025 - 16:55 WITA

Trending di Tekno