Total Fertility Rate (TFR) Kabupaten Parigi Moutong tercatat meningkat dari 2,30 pada tahun 2023 menjadi 2,32 pada tahun 2024. Meski terlihat kecil, angka ini menandai perlunya intervensi lebih kuat untuk mengendalikan laju kelahiran. Pasalnya, angka tersebut masih berada di atas rata-rata Provinsi Sulawesi Tengah dan berpotensi mempengaruhi pertumbuhan penduduk beberapa tahun mendatang.
Melalui Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029, pemerintah menempatkan pengelolaan kuantitas penduduk sebagai prioritas awal. Program KB modern berbasis metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) akan diperluas, termasuk pelatihan tenaga kesehatan untuk pemasangan IUD, implant, serta safari KB khusus di wilayah terpencil. Pemerintah juga mulai memperkuat edukasi keluarga berencana untuk pasangan usia subur.
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, mengatakan peningkatan TFR tidak boleh dianggap sepele.
“Peningkatan kecil ini peringatan bahwa pengendalian kelahiran tidak boleh longgar,” ujarnya saat ditemui PaluPoso.id, Sabtu (15/11/2025).
Menurutnya, kuatnya budaya memiliki banyak anak serta tingginya pernikahan usia muda masih menjadi faktor dominan.
Selain meningkatkan layanan KB, pemerintah juga memperluas program bimbingan perkawinan bagi calon pengantin, kampanye kesehatan reproduksi di sekolah, dan sosialisasi pencegahan pernikahan dini melalui desa dan kecamatan. Upaya ini dinilai penting untuk menurunkan kehamilan remaja yang turut menyumbang tingginya angka fertilitas.
Irwan menegaskan bahwa pengendalian kelahiran bukan sekadar soal kontrasepsi, tetapi upaya menyeluruh yang menghubungkan kesehatan ibu, pendidikan remaja, dan kesejahteraan keluarga. Dengan intervensi terencana, TFR diharapkan dapat ditekan mendekati target nasional 2,1 anak per perempuan.
ADV-PPID








