Menu

Mode Gelap

News · 29 Jul 2024 21:46 WITA ·

Penetapan Guru Tua sebagai WNI: Langkah Awal Menuju Gelar Pahlawan Nasional

badge-check

Redaksi


 Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua. Foto: Wikimedia Commons Perbesar

Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua. Foto: Wikimedia Commons

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) resmi menyerahkan dokumen warga negara Indonesia (WNI) kepada pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Al Jufri, yang lebih dikenal sebagai Guru Tua.

“Hari ini bersejarah, bukan hanya untuk Kemenkumham, tapi juga untuk masyarakat Sulteng,” ujar Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, di Palu, Senin, 29 Juli 2024.

Hermansyah menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kemenkumham RI telah menyelesaikan proses verifikasi dan menyatakan bahwa Guru Tua telah memenuhi seluruh persyaratan untuk menjadi WNI. Pengesahan sebagai WNI tersebut tertuang dalam surat nomor AHU.4.AH.10.01-300 tanggal 18 Juli 2024.

“Ini menjadi salah satu langkah dan upaya agar Guru Tua dapat ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” tambahnya.

Pengesahan tersebut berhasil ditetapkan karena telah memenuhi persyaratan dan kelengkapan dokumen, termasuk surat rekomendasi dari Gubernur Sulawesi Tengah, Wali Kota Palu, Surat Pernyataan Ahli Waris, dan riwayat hidup.

Penyerahan surat pengesahan dilakukan secara simbolis oleh Kakanwil Kemenkumham kepada Sekretaris Kota Palu, Irmayanti Pettalolo. Acara tersebut juga dihadiri oleh Asisten I Pemerintah Daerah Sulteng, Fahrudin Yambas, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Djamaluddin Mariadjang.

Habib Idrus bin Salim Al Jufri menetap di Nusantara sejak tahun 1928 hingga 1969. Beliau lahir dari ibu bernama Andi Syarifah Nur binti Muhammad Aljufri, seorang warga negara Indonesia yang lahir di Wajo, Sulawesi Selatan, dan ayah Habib Salim Al-Jufri, seorang warga negara asing dari Yaman (Hadramaut).

Guru Tua telah menunjukkan berbagai perjuangan dan kontribusi dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah, serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Salah satu warisannya yang terus berkembang adalah lembaga pendidikan Alkhairaat.

Sementara itu, Sekretaris Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, menyatakan bahwa pengusulan Guru Tua sebagai pahlawan nasional telah dilakukan sejak 2008.

“Keluarnya status kewarganegaraan ini lebih memudahkan pengusulan yang tinggal selangkah lagi,” katanya.

Ikuti Berita PaluPoso di Google News

Artikel ini telah dibaca 35 kali

Baca Lainnya

BPBD Sulteng Bagikan Tips Berani Lancar dan Aman Berkendara di Musim Hujan

23 Maret 2025 - 03:46 WITA

Kepala BPBD Sulteng, Akris Fatta Yunus

Mudik Gratis Pemkot Palu: 100 Pemudik Berangkat dari Makassar

22 Maret 2025 - 23:16 WITA

Mudik Gratis Palu

Gubernur Sulteng Anwar Hafid Gaungkan Program Berani

22 Maret 2025 - 19:51 WITA

Gubernur Sulteng Anwar Hafid Gaungkan Program Berani

Hadianto Tetapkan Vatulemo Sebagai Pusat Salat Idulfitri 2025

22 Maret 2025 - 19:18 WITA

Pemerintah Kota Palu melaksanakan salat Idul Adha 1441 Hijriah di Lapangan Vatulemo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (31/7). Foto: Dok. PaluPoso

Nizar Rahmatu Dilaporkan ke Bawaslu Parigi Moutong

21 Maret 2025 - 23:52 WITA

Musorprov KONI Sulteng Ricuh: Saling Dorong, Banting Meja, hingga Lempar Kursi

21 Maret 2025 - 22:22 WITA

Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah (Sulteng) berakhir ricuh,
Trending di News