Menu

Mode Gelap

Bisnis · 22 Okt 2025 18:11 WITA ·

Pemda Parmout Susun Strategi 5 Tahun Atasi Kemiskinan

badge-check

Redaksi


 Pemda Parmout tengah menyiapkan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025–2029. Foto: Istimewa Perbesar

Pemda Parmout tengah menyiapkan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025–2029. Foto: Istimewa

Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), Sulawesi Tengah, tengah menyiapkan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025–2029. Dokumen tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan di daerah itu.

Pembahasan dilakukan melalui forum diskusi di kantor Bappelitbangda Parmout, Rabu (22/10/2025), yang dihadiri Wakil Bupati Parimo, Abdul Sahid.

“Penanggulangan kemiskinan tidak bisa berhenti pada tataran wacana. Harus ada langkah konkret, terintegrasi, serta kolaboratif dari berbagai pihak,” ujar Abdul Sahid.

Menurutnya, identifikasi kebutuhan dan potensi masyarakat menjadi kunci dalam menentukan arah intervensi program penanganan kemiskinan agar lebih tepat sasaran.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan desa agar bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, serta penguatan UMKM memberikan dampak nyata.

“Saya berharap forum ini menjadi wadah interaktif bagi semua pemangku kepentingan untuk menyelaraskan program, menyusun kebijakan efisien, dan mengintegrasikan sumber pendanaan pembangunan daerah 2025–2029,” tambahnya.

Data Bappelitbangda mencatat, Kabupaten Parigi Moutong menempati posisi ketiga tertinggi angka kemiskinan di Sulawesi Tengah dengan persentase 14,20 persen pada 2024, atau sekitar 71.880 jiwa.

Beberapa faktor yang memengaruhi kondisi tersebut antara lain pendidikan, kesehatan, struktur sosial, dan budaya. Karena itu, strategi penanggulangan kemiskinan Parimo berfokus pada empat prinsip utama: Pertama; Penguatan dan pengembangan sistem perlindungan sosial. Kedua; Peningkatan akses terhadap layanan dasar. Ketiga; Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin. Keempat; Pembangunan inklusif.

Program unggulan daerah tersebut disusun selaras dengan Permendagri Nomor 53 Tahun 2020 dan Kepmendagri Nomor 900.1-2850/2025, mencakup pelaksanaan bantuan sosial terpadu berbasis rumah tangga.

Selain itu, Pemda Parmout juga mendorong pemberdayaan pelaku usaha mikro dan kecil melalui berbagai program peningkatan ekonomi masyarakat, termasuk pemanfaatan dana desa dan kelurahan.

Abdul Sahid berharap, seluruh langkah strategis ini mampu menurunkan angka kemiskinan dan menjadi indikator nyata peningkatan kesejahteraan masyarakat Parigi Moutong.

 

(ADV-PPID)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Pemprov Sulsel Pelajari Proyek Multiyears Sulawesi Tengah

28 November 2025 - 11:16 WITA

Pejabat Pemprov Sulawesi Selatan mengikuti sesi benchmarking proyek multiyears Sulawesi Tengah di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulteng.

Telkom KTI Bahas Pemanfaatan AI untuk Pendidikan Nasional

26 November 2025 - 22:03 WITA

Tangkapan layar materi Indibiz Insight yang membahas komponen ekosistem digital untuk pendidikan. Telkom KTI

Berani Sehat Dongkrak Peserta JKN, Sulteng Dekati UHC Award

26 November 2025 - 16:35 WITA

Pertemuan Pemprov Sulteng dan BPJS Kesehatan membahas Norma Keuangan dan peserta JKN dalam program Berani Sehat.

Parigi Moutong Susun PJPK 2025–2029 untuk Optimalkan Bonus Demografi

16 November 2025 - 17:16 WITA

Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan

TFR Parigi Moutong Naik, Pemkab Perkuat Program Keluarga

16 November 2025 - 17:06 WITA

Petugas kesehatan memaparkan materi Keluarga Berencana kepada warga, termasuk tokoh masyarakat dan ibu-ibu yang mengikuti sesi penyuluhan di puskesmas.

Kualitas Tenaga Kerja Rendah, Parigi Moutong Dorong Pekerja Sesuai Keahlian

16 November 2025 - 16:33 WITA

Instruktur memberikan arahan kepada peserta pelatihan otomotif di bengkel latihan BLK, dengan peserta lain mengikuti pelatihan menjahit dan TI di latar belakang.
Trending di Bisnis