Menu

Mode Gelap

News · 8 Apr 2023 23:40 WITA ·

Pegiat Lingkungan di Donggala Kewalahan Atasi Sampah Kiriman, Pemda Kemana?

badge-check

Redaksi


 Sampah kiriman terus berdatangan di kawasan objek wisata mangrove di Kelurahan Kabonena Besar. Foto: Yuryanto Perbesar

Sampah kiriman terus berdatangan di kawasan objek wisata mangrove di Kelurahan Kabonena Besar. Foto: Yuryanto

Salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), KTH Gonenggati Jaya, yang bergerak di bidang lingkungan khususnya pemerhati mangrove di Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mengaku kewalahan membersihkan sampah kiriman yang terus berdatangan.

Ketua KTH Gonenggati Jaya, Yuryanto mengatakan, sampah yang didominasi ranting kayu hingga bangkai hewan terus berdatangan sejak tiga hari terakhir.

“Dari 3 hari, dan puncaknya hari ini sangat banyak sampah kiriman yang di bawa arus,” kata Yuryanto kepada media ini, Sabtu, 8 April 2023.

Yuryanto mengatakan ia bersama beberapa rekan lainnya sudah berupaya melakukan pembersihan sampah di sepanjang bibir pantai, namun karena keterbatasan orang sehingga mereka kesulitan.

“Sudah, tapi keterbatasan kami kan anggota kurang banyak karna kerja di tempat lain juga. Selain itu ini juga bulan puasa, kewalahan kami sebab berton-ton ini sampah yang datang,” ujarnya.

Yuryanto mengaku, setiap tahun di wilayah objek wisata mangrove tersebut sering menjadi tempat sampah kiriman dari luar daerah saat musim penghujan tiba.

Hanya saja, tahun ini, katanya jauh lebih parah dibanding hari-hari sebelumnya. Di mana di tahun lalu banyak warga yang datang membantu membersihkan, dikarenakan mereka ingin mengambil sampah plastik untuk di jual kembali.

“Ini terjadi setiap musim penghujan. Tapi ini yang paling parah. Kalau musim penghujan yang lalu sampah plastik yang banyak. Itu setidaknya ada masyarakat yang merasa beruntung, sebab bisa mengumpulkan plastik tersebut untuk di jual. Jadi, tidak terasa sulit bagi kami. Tapi, yang sekarang ini plastik bercampur kayu dan ada beberapa bangkai hewan,” ungkapnya.

Minta Peran Aktif Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala

Dengan banyaknya sampah kiriman yang terus berdatangan, Yuryanto meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala, khususnya instansi terkait untuk bersama-sama melakukan pembersihan.

Sebab, kata Yuryanto, sampah selain bisa mematikan anakan mangrove, juga merusak padang lamun dan terumbu karang.

Akibatnya nanti para nelayan tradisional yang berbekal dayung dan sampan serta mata kail akan kesulitan mencari nafkah.

“Harus ada aksi nyata dari pemerintah untuk persoalan sampah. Kami meminta pihak pemerintah khususnya dinas yang terkait dalam hal ini untuk turun dan duduk bersama KTH Gonenggati Jaya menangani sampah kiriman ini,” tegasnya.

“Jadi kami meminta agar dinas terkait segera turun, jangan cuma berharap ada kelompok KTH Gonenggati Jaya yang berada di wilayah wisata mangrove Kabonga Besar, kami tidak akan mampu dan kewalahan untuk pembersihan, apalagi suasana Ramadan ini,” sambung Yuryanto.

Yuryanto menyinggung tiga instansi di Pemda Donggala yang seharusnya datang membantu dan tidak hanya diam menunggu bersih.

“Seharusnya ada tiga dinas atau instansi yang harus turun dalam persoalan ini yaitu DLHD Donggala, Dinas Kelautan dan Perikanan Donggala, dan Dinas Pariwisata Donggala,” sebut Yuryanto.

Prediksi Sampah yang Terus Berdatangan 

Yuryanto memprediksi, dalam minggu ini arus air laut masih akan terus masuk menuju ke dalam teluk.

Sehingga, kata Yuryanto, bukan tidak mungkin sampah akan terus berdatangan dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

“Bukan arus yang keluar teluk, sudah pasti sampah tersebut akan tertumpuk dan mengendap di sepanjang teluk ini,” kata Yuryanto.

Yuryanto mengungkapkan, saking banyaknya sampah di bibir pantai, para nelayan yang akan turun melaut sampai kewalahan mendorong sampannya. Sebab, sampah sudah sampai menutupi lumpur.

“Waktu itu air laut surut sepanjang teluk sekitar hutan mangrove ini, sudah penuh dengan sampah kiriman. Sementara tadi sore, pantauan kami arus air laut sementara masuk dan pasang dan di tengah laut masih nampak tumpukan sampah hendak masuk ke teluk ini yang pasti semakin bertambah lagi sampahnya,” ujar Yuryanto. *(Alan)

Artikel ini telah dibaca 75 kali

Baca Lainnya

Kota Palu Raih Juara Umum di MTQ Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah

27 Juli 2024 - 13:05 WITA

Golkar Resmi Usung Erwin Burase-Abdul Sahid di Pilkada Parigi Moutong

26 Juli 2024 - 23:16 WITA

Survei SMRC Pilkada Parimo: Erwin Burase-Abdul Sahid Unggul, Raih 46,7%

26 Juli 2024 - 22:53 WITA

Wali Kota Palu Ungkap Tantangan dan Potensi Kota di Celestrium 2024

26 Juli 2024 - 21:00 WITA

Kota Palu Raih Juara 2 Penilaian Pencegahan dan Penurunan Stunting 2024

26 Juli 2024 - 11:32 WITA

Satir Pesan Berantai Pemerintah akan Berikan Tunjangan Pengangguran Sesuai Ijazah Terakhir Sekolah

25 Juli 2024 - 21:45 WITA

Trending di Cek Fakta