Partisipasi perempuan dalam dunia kerja di Kabupaten Parigi Moutong menunjukkan tren positif. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan meningkat dari 58,38 persen pada 2022 menjadi 59,79 persen pada 2024. Meski begitu, angka ini masih terpaut jauh dibanding TPAK laki-laki yang mencapai 88,91 persen. Pemerintah menilai kesenjangan ini harus ditekan agar perempuan memiliki peran ekonomi lebih kuat dalam keluarga maupun masyarakat.
Melalui Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029, pemerintah menempatkan pemberdayaan perempuan sebagai salah satu agenda strategis. Fokus intervensi diarahkan pada peningkatan keterampilan perempuan, perluasan lapangan kerja inklusif, serta penguatan peran perempuan dalam sektor UMKM dan ekonomi kreatif. Program pelatihan usaha, akses modal, dan penguatan kepemimpinan perempuan menjadi prioritas yang akan dilaksanakan bersama OPD lintas sektor.
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, menegaskan bahwa peningkatan peran ekonomi perempuan berpengaruh langsung terhadap penurunan kemiskinan.
“Ketika perempuan berdaya, kesejahteraan keluarga ikut naik,” ujarnya saat ditemui PaluPoso.id, Jumat (14/11/2025).
Ia menambahkan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya soal kesempatan kerja, tetapi juga peningkatan kapasitas agar perempuan dapat mengambil keputusan strategis dalam rumah tangga dan masyarakat.
Selain peningkatan kompetensi, pemerintah juga memperluas program perlindungan perempuan di tempat kerja, mendorong inklusi gender dalam perencanaan desa, serta menekan diskriminasi melalui edukasi dan kampanye publik. Pemerintah menilai, perubahan budaya dan pemahaman masyarakat menjadi kunci untuk memperkuat posisi perempuan di pasar kerja.
Dengan strategi terpadu ini, Parigi Moutong berharap mampu mempersempit kesenjangan gender dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dalam lima tahun ke depan.
ADV-PPID








