Menu

Mode Gelap

Cek Fakta · 14 Jun 2025 10:03 WITA ·

Koalisi Kritik Label ‘Click-Bait’ dan Propaganda Pemerintah dalam Cek Fakta

badge-check

Redaksi


 Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) yang tergabung dalam Koalisi Cek Fakta pada 3 Juni 2025, menyelenggarakan audiensi dengan Dewan Pers. Foto: Dok. AMSI Perbesar

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) yang tergabung dalam Koalisi Cek Fakta pada 3 Juni 2025, menyelenggarakan audiensi dengan Dewan Pers. Foto: Dok. AMSI

Koalisi Cek Fakta melontarkan kritik keras terhadap Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia (Presidential Communication Office/PCO) atas tindakan yang dianggap merendahkan kredibilitas media arus utama melalui labelisasi ‘click-bait’ pada pemberitaan. Langkah ini dinilai melenceng dari semangat kebebasan pers yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Labelisasi tersebut pertama kali mencuat dalam unggahan akun Instagram @cekfakta.ri milik PCO pada Rabu, 4 Juni 2025. Akun itu menyebut beberapa media seperti Kompas.com, Kompas TV, dan Tirto ID telah menyajikan potongan berita yang tidak utuh, sehingga menimbulkan kesalahpahaman publik terhadap pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Pernyataan Hasan yang dimaksud terkait situasi ketenagakerjaan di Indonesia disampaikan pada konferensi pers di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025.

Namun, Koalisi menilai langkah PCO tidak hanya menyerang kredibilitas media, tetapi juga menunjukkan ketidaktahuan atas mekanisme yang diatur UU Pers. Jika merasa dirugikan, PCO seharusnya menempuh jalur hak jawab atau hak koreksi, bukan melabeli berita secara sepihak.

Baca juga: Koalisi Cek Fakta Audiensi dengan Dewan Pers, Dorong Perlindungan bagi Pemeriksa Fakta

“Pelabelan ini mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap aturan yang sudah jelas mengatur mekanisme penyelesaian keberatan melalui Dewan Pers,” tulis Koalisi dalam pernyataan resminya.

Sorotan terhadap Metodologi Cek Fakta

Selain polemik label ‘click-bait’, Koalisi juga mempertanyakan kredibilitas akun @cekfakta.ri yang diklaim sebagai kanal pemeriksaan fakta pemerintah. Konten yang diunggah akun ini dinilai tidak transparan, seringkali tanpa menyebutkan disinformasi yang dimaksud atau menjelaskan metode verifikasinya.

Sebagai contoh, unggahan pada 23 Mei 2025 terkait Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat disebut meluruskan disinformasi, tetapi tidak menampilkan bukti atau metode pemeriksaan faktanya. Koalisi menilai konten tersebut lebih menyerupai propaganda dibandingkan pemeriksaan fakta yang objektif.

“Panduan International Fact Checking Network (IFCN) menegaskan, lembaga cek fakta harus independen dan nonpartisan. PCO belum memenuhi prinsip-prinsip tersebut,” tegas Koalisi.

Sikap Koalisi Cek Fakta

Dalam pernyataannya, Koalisi mengajukan lima tuntutan kepada Kantor Komunikasi Kepresidenan:

  1. Mengecam penggunaan label ‘click-bait’ pada konten berita media.

  2. Mengimbau PCO memanfaatkan hak koreksi dan hak jawab sesuai mekanisme UU Pers.

  3. Mendesak PCO membawa keberatan ke Dewan Pers, jika diperlukan.

  4. Meminta transparansi metodologi pemeriksaan fakta di akun @cekfakta.ri.

  5. Mengusulkan perubahan nama akun @cekfakta.ri karena narasi dan kontennya tidak sesuai dengan standar IFCN.

Tentang CekFakta.com

Sebagai perbandingan, CekFakta.com adalah inisiatif pengecekan fakta kolaboratif yang melibatkan Mafindo, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Diluncurkan pada 2018, kolaborasi ini melibatkan lebih dari 100 media dengan komitmen pada standar internasional pemeriksaan fakta.

Koalisi berharap, Kantor Komunikasi Kepresidenan dapat mencontoh praktik baik ini untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik. **

Artikel ini telah dibaca 11 kali

Baca Lainnya

Wagub Reny Dorong Lalampa Mendunia

14 Juni 2025 - 20:25 WITA

Wagub Sulteng Reny Lamadjido

Erwin Burase Resmi Tempati Rumah Jabatan Bupati, Disambut Adat Kaili

14 Juni 2025 - 16:17 WITA

Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, resmi tempati rumah dinas pada Sabtu 14 Juni 2024. Ia disambut dengan prosesi adat Kaili. Foto: Istimewa

Bunga Shaqilla, Harapan Baru di Panggung Dangdut Anak

14 Juni 2025 - 09:33 WITA

Bunga Shaqilla, Penyanyi Dangdut Cilik Indonesia.

Erwin Burase Pimpin Langsung Evaluasi Pasar Sentral Parigi

14 Juni 2025 - 06:40 WITA

Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, didampingi Wakil Bupati, Abdul Sahid, mengunjungi Pasar Sentral Parigi, Jumat 13 Juni 2025

Pemda Parigi Moutong dan Pemprov Sulteng Tinjau Tambang Kayuboko

12 Juni 2025 - 20:06 WITA

Parigi Utara Expo 2025 Resmi Dibuka

12 Juni 2025 - 17:23 WITA

Trending di Bisnis