Tingkat kemiskinan di Parigi Moutong turun menjadi 14,20 persen pada 2024, namun angka tersebut masih lebih tinggi dari provinsi dan nasional. Melalui PJPK 2025–2029, pemerintah memperkuat intervensi terpadu berbasis desa, peningkatan produktivitas pertanian, serta program perlindungan sosial untuk mempercepat penurunan kemiskinan.
Kabupaten Parigi Moutong mencatat penurunan tingkat kemiskinan menjadi 14,20 persen pada 2024, setara dengan sekitar 74.570 penduduk yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Meski menunjukkan perbaikan, angka tersebut tetap menjadi yang tertinggi di Provinsi Sulawesi Tengah dan masih berada di atas rata-rata provinsi (11,04 persen) maupun nasional (8,57 persen). Pemerintah daerah menegaskan bahwa penurunan kemiskinan tetap menjadi prioritas utama pembangunan.
Melalui Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029, pemerintah memperkuat intervensi lintas sektor, termasuk pemberdayaan ekonomi desa, pembangunan infrastruktur dasar, perluasan lapangan kerja, dan pelayanan pendidikan serta kesehatan bagi masyarakat rentan. Pemerintah juga memperluas program bantuan pangan, penyediaan benih unggul, modernisasi pertanian, serta pelatihan bagi UMKM untuk memperkuat pendapatan keluarga.
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, menegaskan bahwa penurunan kemiskinan memerlukan kolaborasi menyeluruh.
“Kita harus menurunkan kemiskinan dari hulu ke hilir. Tidak bisa parsial,” ujarnya kepada PaluPoso.id, Sabtu (15/11/2025) .
Menurutnya, pengentasan kemiskinan harus berbasis data akurat dan intervensi tepat sasaran dengan melibatkan pemerintah desa sebagai garda terdepan.
Sejumlah program strategis seperti gerakan pangan murah, rehabilitasi irigasi pertanian, peningkatan akses air bersih, beasiswa perguruan tinggi untuk keluarga miskin, hingga pemberdayaan UMKM desa, akan diintegrasikan ke dalam rencana jangka menengah daerah. Pemerintah juga melakukan verifikasi ulang data kemiskinan agar bantuan sosial tidak salah sasaran.
Irwan menyebut bahwa penurunan kemiskinan juga terkait erat dengan peningkatan kualitas SDM, terutama pendidikan dan kesehatan. Dengan pendekatan terpadu, pemerintah berharap tingkat kemiskinan dapat ditekan hingga di bawah 10 persen lima tahun ke depan.
ADV-PPID








