Menu

Mode Gelap

News · 9 Feb 2024 07:37 WITA ·

Hari Pers Nasional: Mengenang Perjuangan Wartawan Indonesia

badge-check

Redaksi


 Ilustrasi pers. Foto: Pexels/Fox. Perbesar

Ilustrasi pers. Foto: Pexels/Fox.

Adv

Setiap tahun, tepatnya pada tanggal 9 Februari, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pers Nasional (HPN) untuk menghargai dan mengenang peran penting insan pers dalam membangun bangsa. Peringatan ini merupakan penghormatan bagi seluruh wartawan dan pelaku media di tanah air.

Mengutip dari berbagai sumber, Sejarah Hari Pers Nasional bertepatan pada ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Pada 9 Februari 1946, PWI didirikan di Surakarta, menjadi organisasi wartawan pertama di Indonesia. Momentum tersebut kemudian diresmikan sebagai Hari Pers Nasional melalui Keputusan Presiden RI No. 5 tahun 1985 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.

Profesi wartawan pada masa tersebut memiliki makna yang sangat besar, tidak hanya sebagai penyalur informasi, tetapi juga sebagai bagian dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Wartawan pada masa itu sering kali berperan ganda, sebagai peliput berita dan juga sebagai aktivis.

Tidak bisa dipisahkan dari sejarah PWI adalah Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) yang kemudian bergabung dengan PWI dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam bidang pers. Surat kabar pada masa itu merupakan salah satu media utama yang menghubungkan pemerintah dengan masyarakat.

Salah satu figur kunci dalam sejarah pers Indonesia adalah Tirto Adhie Soerjo atau Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Sorjo. Ia adalah tokoh yang memiliki peran penting dalam perkembangan pers di Indonesia dengan mendirikan berbagai media seperti Soenda Berita, Medan Prijaji, dan Putri Hindia. Pada tahun 1973, Dewan Pers RI menetapkan Tirto Adhie sebagai Bapak Pers Nasional, dan kemudian diakui sebagai pahlawan nasional perintis kemerdekaan menurut Keppres RI No.85/TK/2006.

Pada HPN tahun ini, berbagai kegiatan diselenggarakan di Jakarta untuk memperingati hari bersejarah tersebut. Mulai dari seminar, Anugerah Kebudayaan Indonesia, hingga Anugerah Jurnalistik Adinegoro menjadi bagian dari rangkaian acara yang diadakan.

Tema yang diangkat pada HPN 2024 adalah “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa”. Hal ini sejalan dengan situasi politik Indonesia yang sedang memasuki periode pemilihan umum tahun 2024. Dengan tema ini, diharapkan para wartawan dapat tetap menjaga integritas dan netralitas dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

Meskipun demikian, logo HPN tahun ini tetap klasik dengan tulisan HPN yang dominan berwarna merah, menggambarkan semangat dan keberanian para wartawan dalam menyuarakan kebenaran serta kepentingan masyarakat. *(Tim)

Ikuti Berita PaluPoso di Google News

Artikel ini telah dibaca 60 kali

Baca Lainnya

Kapolda Sulteng Pastikan Keamanan Gereja Jelang Natal

24 Desember 2025 - 22:47 WITA

Kapolda Sulteng Endi Sutendi saat patroli pengamanan gereja Natal 2025 di Palu.

Erwin Burase Pimpin Golkar Parigi Moutong

19 Desember 2025 - 21:17 WITA

Trinusa Group Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara

7 Desember 2025 - 13:51 WITA

Perwakilan Trinusa Group bersama BNPB saat penyaluran bantuan bencana alam Sumatera di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta

Jurnalis Sulteng Gelar Aksi Bela Tempo di Palu

16 November 2025 - 17:49 WITA

Para jurnalis Sulteng memegang poster bertuliskan kritik terhadap ancaman kebebasan pers saat mengikuti aksi mimbar bebas di Kota Palu.

Bupati Erwin Burase Tegaskan Sikap Tolak Tambang Ilegal di Parigi Moutong

13 November 2025 - 10:27 WITA

Bupati Parigi Moutong Erwin Burase memegang padi di persawahan sebagai ajakan menjaga ketahanan pangan dan menolak tambang ilegal Parigi Moutong

Hadianto Rasyid Pastikan Veteran Palu Tak Dilupakan Pemerintah

10 November 2025 - 13:34 WITA

Hadianto Rasyid Pastikan Veteran Palu Tak Dilupakan Pemerintah
Trending di News