Bappelitbangda Kabupaten Parigi Moutong, mulai mendata jumlah siswa serta lokasi dapur untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif prioritas nasional yang digagas Presiden Prabowo.
Fokus pendataan mencakup jumlah siswa sasaran dan pemanfaatan lahan sekolah sebagai lokasi dapur.
Kepala Bidang Sosial dan Budaya Bappelitbangda Parigi Moutong, Intje Pina, menjelaskan bahwa pemilihan lahan sekolah dinilai lebih efisien dibandingkan penggunaan lahan umum yang membutuhkan sertifikasi resmi.
“Banyak sekolah memiliki lahan yang cukup dan lebih mudah dikelola. Jika menggunakan lahan umum, kami harus mengurus sertifikat, dan itu menyulitkan,” ujar Intje.
Langkah pendataan ini melibatkan beberapa instansi daerah, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, serta Dinas Sosial. Kolaborasi ini diharapkan dapat memastikan data yang dikumpulkan akurat dan prosesnya berjalan cepat.
Meski demikian, teknis pelaksanaan program masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
“Saat ini masih dalam tahap pengumpulan data, jadi petunjuk teknis belum tersedia,” tambah Intje.
Ia juga menegaskan pentingnya kelancaran proses pendataan agar pelaksanaan MBG dapat tepat sasaran.
“Kami jadwalkan pemaparan resmi kesiapan daerah paling lambat Juni 2025. Data yang disiapkan harus benar-benar akurat,” tuturnya. **(ADV-PPID)