Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menargetkan peningkatan kualitas tenaga kerja sebagai salah satu strategi kunci dalam Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029. Data menunjukkan bahwa meskipun jumlah pekerja yang bekerja sesuai bidang keahliannya meningkat dari 245 menjadi 369 orang pada 2023, angka ini dinilai masih rendah dibanding kebutuhan pasar kerja dan tuntutan pertumbuhan ekonomi.
Ketidaksesuaian antara keahlian dan jenis pekerjaan menjadi tantangan utama yang harus diselesaikan. Banyak lulusan pendidikan menengah dan tinggi yang bekerja di sektor yang tidak relevan dengan kompetensi mereka. Di sisi lain, ketersediaan lapangan kerja berbasis keterampilan spesifik masih terbatas, terutama di kecamatan yang jauh dari pusat pertumbuhan ekonomi.
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, mengatakan peningkatan kualitas tenaga kerja tidak bisa ditunda.
“Kita harus pastikan anak-anak muda bekerja sesuai skill agar produktivitas naik,” tegasnya saat ditemui PaluPoso.id, Sabtu (15/11/2025).
Menurutnya, peningkatan kompetensi wajib dilakukan seiring masuknya era ekonomi digital dan perluasan industri kecil daerah.
Melalui PJPK, pemerintah akan memperkuat kerja sama antara sekolah kejuruan, perguruan tinggi, dan dunia usaha. Pelatihan berbasis kompetensi akan diperluas, termasuk pelatihan wirausaha bagi lulusan muda. Pemerintah juga berencana memetakan kebutuhan tenaga kerja di setiap kecamatan untuk memastikan program pelatihan lebih tepat sasaran.
Selain itu, Irwan menekankan pentingnya memperluas akses informasi lapangan kerja, meningkatkan peran balai latihan kerja (BLK), dan memperkuat kolaborasi dengan UMKM lokal. Dengan langkah terstruktur, pemerintah berharap kualitas tenaga kerja Parigi Moutong meningkat signifikan lima tahun ke depan.
ADV-PPID








