Prevalensi stunting di Kabupaten Parigi Moutong menurun signifikan menjadi 22,3 persen pada tahun 2024. Meski lebih baik dari rata-rata provinsi, pemerintah daerah menilai angka tersebut masih harus ditekan. Melalui PJPK 2025–2029, intervensi 1.000 HPK, penguatan posyandu, dan perbaikan gizi keluarga menjadi fokus utama percepatan penurunan stunting.
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mencatat penurunan prevalensi stunting menjadi 22,3 persen pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan kemajuan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya dan telah berada di bawah rata-rata Provinsi Sulawesi Tengah. Meski demikian, pemerintah menilai upaya penurunan stunting harus tetap diprioritaskan karena masih berada di atas target nasional.
Melalui Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029, pemerintah fokus pada intervensi gizi terintegrasi, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penguatan posyandu, pendampingan ibu hamil, peningkatan edukasi gizi, dan penanganan balita berisiko menjadi program utama. Pemerintah juga menekankan pentingnya data gizi desa yang lebih akurat untuk memastikan intervensi tepat sasaran.
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, menyatakan bahwa penurunan stunting tidak boleh membuat pemerintah lengah.
“Penurunan stunting ini bukan akhir, tapi awal dari pekerjaan yang lebih berat,” ujar Irwan saat ditemui PaluPoso.id, Sabtu (15/11/2025).
Ia menegaskan bahwa perbaikan pola asuh, pendidikan keluarga, dan akses pangan bergizi harus berjalan beriringan dengan program kesehatan.
Irwan juga menyoroti kawasan terpencil yang masih menghadapi tantangan akses layanan kesehatan dan sanitasi. Pemerintah merencanakan aksi konvergensi lintas sektor, melibatkan dinas kesehatan, pendidikan, pertanian, dan pemerintah desa untuk mempercepat penurunan stunting secara menyeluruh. Selain itu, program makanan tambahan lokal dan pemberdayaan keluarga berisiko stunting akan diperkuat.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Parigi Moutong menargetkan prevalensi stunting terus menurun hingga mencapai target nasional pada akhir periode PJPK. Pemerintah berharap peningkatan kualitas gizi anak dapat menjadi fondasi penting bagi kualitas sumber daya manusia masa depan.
ADV-PPID








