Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 16 Nov 2025 16:49 WITA ·

Stunting Turun, Parigi Moutong Percepat Intervensi Gizi Seribu

badge-check

Redaksi


 Ilustrasi Kader posyandu mengukur panjang badan balita menggunakan alat antropometri sebagai bagian dari pemantauan pertumbuhan rutin. Foto: AI-PPID Perbesar

Ilustrasi Kader posyandu mengukur panjang badan balita menggunakan alat antropometri sebagai bagian dari pemantauan pertumbuhan rutin. Foto: AI-PPID

Prevalensi stunting di Kabupaten Parigi Moutong menurun signifikan menjadi 22,3 persen pada tahun 2024. Meski lebih baik dari rata-rata provinsi, pemerintah daerah menilai angka tersebut masih harus ditekan. Melalui PJPK 2025–2029, intervensi 1.000 HPK, penguatan posyandu, dan perbaikan gizi keluarga menjadi fokus utama percepatan penurunan stunting.

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mencatat penurunan prevalensi stunting menjadi 22,3 persen pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan kemajuan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya dan telah berada di bawah rata-rata Provinsi Sulawesi Tengah. Meski demikian, pemerintah menilai upaya penurunan stunting harus tetap diprioritaskan karena masih berada di atas target nasional.

Melalui Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029, pemerintah fokus pada intervensi gizi terintegrasi, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penguatan posyandu, pendampingan ibu hamil, peningkatan edukasi gizi, dan penanganan balita berisiko menjadi program utama. Pemerintah juga menekankan pentingnya data gizi desa yang lebih akurat untuk memastikan intervensi tepat sasaran.

Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, menyatakan bahwa penurunan stunting tidak boleh membuat pemerintah lengah.

“Penurunan stunting ini bukan akhir, tapi awal dari pekerjaan yang lebih berat,” ujar Irwan saat ditemui PaluPoso.id, Sabtu (15/11/2025).

Ia menegaskan bahwa perbaikan pola asuh, pendidikan keluarga, dan akses pangan bergizi harus berjalan beriringan dengan program kesehatan.

Irwan juga menyoroti kawasan terpencil yang masih menghadapi tantangan akses layanan kesehatan dan sanitasi. Pemerintah merencanakan aksi konvergensi lintas sektor, melibatkan dinas kesehatan, pendidikan, pertanian, dan pemerintah desa untuk mempercepat penurunan stunting secara menyeluruh. Selain itu, program makanan tambahan lokal dan pemberdayaan keluarga berisiko stunting akan diperkuat.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Parigi Moutong menargetkan prevalensi stunting terus menurun hingga mencapai target nasional pada akhir periode PJPK. Pemerintah berharap peningkatan kualitas gizi anak dapat menjadi fondasi penting bagi kualitas sumber daya manusia masa depan.

 

ADV-PPID

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Pemkab Parigi Moutong Intensifkan Edukasi Tunda Usia Perkawinan Remaja

16 November 2025 - 16:59 WITA

Pemateri berdiri di depan kelas memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada siswa SMA yang duduk berhadapan menghadap layar presentasi.

Kematian Bayi Tinggi, Parigi Moutong Perkuat Layanan Ibu

16 November 2025 - 16:25 WITA

Perawat memeriksa tekanan darah seorang ibu hamil dengan alat tensimeter di ruang pemeriksaan puskesmas.

Angka Kematian Ibu Menurun, Parigi Moutong Perkuat Layanan PONED PONEK

16 November 2025 - 16:13 WITA

Seorang perawat mempersiapkan layanan persalinan di ruang bersalin PONED dengan tempat tidur persalinan dan peralatan medis.

Indeks Perlindungan Anak Turun, Parigi Moutong Perkuat Perlindungan

15 November 2025 - 13:08 WITA

Ilustrasi anak-anak Parigi Moutong saat bermain di jam istirahat sekolah

Hestiwati Nanga Resmi Pimpin PMI Parigi Moutong

26 Oktober 2025 - 18:31 WITA

Hestiwati Nanga pimpin PMI Parigi Moutong periode 2025–2030 fokus pelayanan darah dan relawan kemanusiaan.

Bupati Parigi Moutong Buka Rakor Penurunan Stunting 2025

13 Oktober 2025 - 18:04 WITA

Penanganan Stunting Parigi Moutong 2025 terus digenjot.
Trending di Kesehatan