Menu

Mode Gelap

News · 22 Apr 2025 16:35 WITA ·

Ujaran Kebencian terhadap Guru Tua, Polda Sulteng Periksa 10 Saksi

badge-check

Redaksi


 Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sulteng, AKBP Sugeng Lestari. Foto: Istimewa Perbesar

Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sulteng, AKBP Sugeng Lestari. Foto: Istimewa

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah terus mendalami laporan ujaran kebencian terhadap tokoh karismatik sekaligus pendiri Alkhairaat, Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau yang dikenal sebagai Guru Tua. Hingga pekan ketiga April 2025, penyidik Direktorat Reserse Siber (Ditreskrimsus) telah memeriksa 10 orang saksi, termasuk tiga ahli.

“Sampai saat ini sudah 10 saksi yang diperiksa, tiga di antaranya adalah saksi ahli,” ujar Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sulteng, AKBP Sugeng Lestari, saat ditemui di Mapolda, Senin, 21 April 2025.

Tiga ahli yang dimintai keterangan masing-masing berasal dari bidang agama, bahasa, dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Menurut Sugeng, penyidik masih menunggu konfirmasi waktu dari seorang ahli pidana yang dijadwalkan akan dimintai pendapat dalam waktu dekat.

“Kalau saksi ahli pidana ini masih menunggu kesiapan waktunya,” ujar mantan Wakapolres Tolitoli itu.

Sugeng menjelaskan, setelah seluruh keterangan saksi, termasuk para ahli, dikumpulkan, penyidik akan menggelar perkara untuk menentukan langkah lanjutan. Kasus ini sendiri teregistrasi dalam Laporan Polisi Nomor LP/B/76/IV/2025/SPKT/Polda Sulteng yang dibuat pada 7 April 2025.

Pelapor dalam kasus ini adalah Husein Habibu, sedangkan terlapor disebut berinisial MFR alias GFP.

Dugaan ujaran kebencian itu mencuat setelah video yang memuat pernyataan diduga menghina Guru Tua beredar luas di berbagai platform media sosial.

Selain laporan ke Polda Sulteng, aduan serupa juga dilayangkan oleh sejumlah tokoh masyarakat—mulai dari tokoh agama, pemuda, hingga praktisi hukum—ke berbagai kepolisian resor di wilayah Sulawesi Tengah. Di antaranya Polresta Palu, Polres Poso, Morowali, Banggai, Tojo Unauna, hingga Parigi Moutong.

Polda Sulteng mengimbau masyarakat, khususnya keluarga besar Alkhairaat, untuk tetap tenang dan menyerahkan proses hukum kepada kepolisian.

Dalam penanganannya, penyidik menjerat terlapor dengan Pasal 28 ayat (2) jo. Pasal 45A ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). **(Tim)

Artikel ini telah dibaca 47 kali

Baca Lainnya

Polisi Tangkap Pemuda Kasimbar, Diduga Curi Pompa Air dan Parang

15 September 2025 - 11:34 WITA

Sugeng Lestari Tutup Usia, Perwira Penghubung Jurnalis dan Polda Sulteng

14 September 2025 - 13:43 WITA

Cara Baru Wali Kota Palu Pimpin Apel ASN

10 September 2025 - 08:18 WITA

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mendampingi pegawai Setda, Ari Hendro Priyono, yang menyampaikan pesan kedisiplinan saat apel pagi di Sekretariat Daerah Kota Palu, Rabu, 10 September 2025.

Kapolda Sulteng Apresiasi Aksi Damai Mahasiswa, Ojol, dan LSM

2 September 2025 - 11:32 WITA

Wali Kota Palu Batalkan Kenaikan PBB, Janji Bangun Shelter Ojol

1 September 2025 - 18:34 WITA

3 Hari Hilang di Laut, Warga Sibaluton Ditemukan Meninggal

25 Agustus 2025 - 08:48 WITA

Trending di News