Menu

Mode Gelap

News · 12 Mar 2025 18:45 WITA ·

Anwar Hafid Gulirkan Beasiswa Rp 8 Juta, Tak Ada Lagi Alasan Anak Miskin Tak Kuliah

badge-check

Redaksi


 Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid. Foto: Pemprov Sulawesi Tengah Perbesar

Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid. Foto: Pemprov Sulawesi Tengah

Di sebuah ruangan di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Rabu (12/3) siang itu, puluhan rektor dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta duduk berjejer. Beberapa hadir secara daring. Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, duduk di tengah, ditemani Wakil Gubernur Reny Lamadjido. Di hadapan mereka, lembaran dokumen bertumpuk. Tapi ada satu hal yang lebih mendesak dari sekadar laporan akademik: masa depan pendidikan anak-anak Sulawesi Tengah.

“Anak miskin harus bisa kuliah,” tegas Anwar Hafid membuka pembicaraan.

Kalimatnya meluncur lugas, menandai pertemuan itu bukan sekadar seremoni. Ia ingin memastikan bahwa pendidikan tinggi bukan lagi hak istimewa segelintir orang, melainkan akses terbuka bagi semua anak di Sulawesi Tengah, tanpa terkecuali.

Anwar mengingatkan bahwa sekolah menengah atas bukanlah akhir, melainkan gerbang awal menuju masa depan. Ia tidak ingin ada lulusan SMA/SMK yang terpaksa berhenti hanya karena tak punya biaya.

“Mereka harus punya dua pilihan: melanjutkan kuliah atau mendapatkan sertifikasi keahlian yang bisa langsung digunakan di dunia kerja,” ujarnya.

Gagasan itu bukan sekadar angan-angan. Anwar Hafid menyiapkan program beasiswa yang pasti: Rp 4 juta per semester, atau Rp 8 juta per tahun, untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Pemerintah provinsi sedang mengkaji dua skema penyaluran: apakah dana akan dialokasikan untuk mahasiswa yang sudah berkuliah, atau fokus pada mahasiswa baru.

“Saya ingin beasiswa ini menjangkau semua yang benar-benar butuh. Saya tidak mau ada syarat yang menyulitkan. Yang penting ada kemauan kuliah, kita bantu,” katanya.

Bukan tanpa alasan Anwar optimistis. Ia menyinggung pengalamannya saat memimpin Morowali, di mana jumlah mahasiswa melonjak dari 700 menjadi 4.600 dalam dua tahun setelah beasiswa digulirkan. Jika skema serupa diterapkan di seluruh Sulawesi Tengah, ia yakin dampaknya akan signifikan.

Tapi Anwar tak ingin program ini sekadar janji. Ia menegaskan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan pemerintah harus berdampak nyata.

“Satu rupiah uang daerah keluar harus ada pengaruhnya pada pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Program ini tak hanya menyasar mahasiswa dalam negeri. Anwar juga berbicara tentang peluang bagi anak-anak Sulawesi Tengah untuk kuliah di luar negeri. Beberapa universitas asing, katanya, sudah menawarkan kerja sama.

Di luar pendidikan, rapat ini juga menyinggung sektor kesehatan, infrastruktur, dan energi. Anwar Hafid memaparkan rencana pembangunan rumah sakit modern dengan layanan kesehatan gratis bagi warga yang cukup menunjukkan KTP Sulawesi Tengah. Ia juga menekankan pentingnya akses listrik dan internet sebagai bagian dari pembangunan inklusif.

Di penghujung pertemuan, para rektor angkat bicara. Ada yang mengusulkan perbaikan sistem pencairan beasiswa agar lebih transparan. Ada pula yang menyoroti perlunya sinergi antara kampus dan pemerintah dalam pengembangan riset.

Namun satu hal yang menjadi kesepakatan bersama: anak-anak miskin di Sulawesi Tengah tidak boleh lagi tertinggal.

“Mereka harus bisa kuliah,” ulang Anwar Hafid, seakan ingin menegaskan kembali bahwa ini bukan sekadar wacana, tapi sebuah janji yang harus ditepati. **

Ikuti Berita PaluPoso di Google News

Artikel ini telah dibaca 95 kali

Baca Lainnya

Bongkar Kandang Ayam, Warga Temukan Puluhan Peluru di Parigi Moutong

30 April 2025 - 11:29 WITA

Sulteng Rusak karena Tambang, Anwar Hafid: Kami Hanya Dapat Rp 200 Miliar

29 April 2025 - 21:25 WITA

Benteng Inflasi dari Timur

29 April 2025 - 20:07 WITA

Pj Bupati Parigi Moutong Terima Audiensi Legislator Bahas Puskesmas Taopa

29 April 2025 - 18:07 WITA

Parigi Moutong Kebut Penurunan Stunting 2025

28 April 2025 - 22:35 WITA

Siapkah Pegawai Palu Menjawab Tantangan Hadianto Rasyid?

28 April 2025 - 14:08 WITA

Trending di News